Siklus Pembuatan Basis Data

Remote Kontrol Inframerah

Remote Kontrol Inframerah

Sinar inframerah adalah termasuk cahaya monokromatis yang tidak tampak oleh mata manusia, spektrum frekuensi cahaya inframerah, mempunyai panjang gelombang 0,3 µm–0,7 µm. Remote kontrol inframerah menggunakan cahaya inframerah sebagai media dalam mengirimkan data ke penerima. Data yang dikirimkan berupa pulsa-pulsa cahaya dengan modulasi frekuensi 40kHz. Sinyal yang dikirimkan merupakan data-data biner. Untuk membentuk data-data biner tersebut, ada tiga metode yang digunakan yaitu pengubahan lebar pulsa, lebar jeda (space), dan gabungan keduanya.

1. Pulse - Coded Signals

Pulse-Coded Signal
Pengiriman Kode dengan Tipe Pulse-Coded Signal
Dalam mengirimkan kode, lebar jeda tetap yaitu t sedangkan lebar pulsa adalah 2t. Jika lebar pulsa dan lebar jeda adalah sama yaitu t, berarti yang dikirim adalah bit 0, jika lebar pulsa adalah 2t dan lebar jeda adalah t, berarti yang dikirim adalah 1.

2. Space - Coded Signal

Space-Coded Signal
Pengiriman Kode dengan Tipe Space-Coded Signal
Dalam mengirimkan kode remote kontrol dilakukan dengan cara mengubah lebar jeda, sedangkan lebar pulsa tetap. Jika lebar jedadan lebar pulsa adalah sama yaitu t, berarti yang dikirim adalah 0 . Jika lebar jeda adalah 3t, berarti data yang dikirim adalah 1.

3. Shift - Coded Signal

Shift-Coded Signal
Pengiriman Kode dengan Tipe Shift-Coded Signal 
Tipe ini merupakan gabungan dari tipe pulse dan space, yaitu dalam mengirimkan kode remore kontrol, dengan cara mengubah lebar pulsa dan lebar jeda. Jika lebar jeda adalah t dan lebar pulsa adalah 2t, maka ini diartikan sebagai data 1. Jika lebar jeda adalah 2t dan lebar pulsa adalah t, maka ini diartikan sebagai data 0 (low).

Sebelum kode dikirim, terlebih dahulu mengirimkan sinyal awal yang disebut sebagai header. Header adalah sinyal yang dikirimkan sebelum kode sebenarnya, dan juga merupakan sinyal untuk mengaktifkan penerima. Header selalu dikirimkan dengan lebar pulsa yang jauh lebih panjang daripada kode. Setelah header dikirimkan, baru kemudian kode remote kontrol. Kode remote kontrol dibagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi pertama digunakan sebagai penunjuk alamat peralatan yang akan diaktifkan, fungsi kedua adalah sebagai command atau perintah untuk melaksanakan instruksi dari remote kontrol.
Kode remote kontrol
Sinyal Header dan Kode remote kontrol 

Antara jenis remote kontrol yang satu dengan lainnya memiliki panjang header berbeda, begitu pula lebar pulsa dan jeda (space). Berikut dijelaskan tentang jenis remote kontrol dari berbagai merk perusahaan.
Tabel Metode Pengiriman Kode Remote Kontrol
Metode Pengiriman Kode Remote Kontrol

Detektor Inframerah 

GP1U5 merupakan penerima inframerah yang didesain khusus sebagai detektor remote kontrol televisi, VCR, CD, MD, AC, dan lain-lain yang tersusun atas rangkaian penguat, band-pass filter, demodulator, dan pembanding.
Karakteristik kemasan GP1U5:
  • Catu daya 5 volt.
  • Konsumsi arus sebesar 5 mA.
  • Dalam kemasan terdapat penguat, band-pass filter, demodulator, dan pembanding
  • Band pass filter sebesar 38 kHz.
  • Band width sebesar 3 dB dari frekuensi 38 kHz.
  • Keluaran dalam tingkat TTL.
  • Terdapat rangkaian low-pass filter yang membantu mengurangi gangguan (noise) dari rangkaian catu daya.

Blok diagram GP1U5 diperlihatkan dalam Gambar di bawah ini:
Blok Diagram Detektor Inframerah
Blok Diagram Detektor Inframerah
Dalam kemasan GP1U5 terdapat fotodioda yang digunakan sebagai detektor inframerah, kemudian penguat digunakan untuk menguatkan sinyal dari fotodioda. Keluaran penguat ini dihubungkan dengan band-pass filter. Band-pass filter ini dikhususkan untuk meloloskan frekuensi sinyal 40 kHz dari pemancar inframerah. Rangkaian demodulator digunakan untuk membuang sinyal pembawa 40 kHz dan meloloskan sinyal data dari pemancar inframerah. Rangkaian integrator diikuti oleh rangkaian pembanding digunakan untuk membentuk keluaran ke tingkat TTL.

0 Response to "Remote Kontrol Inframerah"

Post a Comment