Teori Belajar
Teori Belajar
Pengertian Belajar
Berikut ini teori-teori belajar menurut pendapat dari beberapa ahli.
- Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman (Hamalik, 2003:154).
- Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mancakup segala sesuatu yang difikirkan dan dikerjakan (Anni, 2004:2).
- Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan individu secara keseluruhan, baik fisik maupun psikis, untuk mencapai suatu tujuan (Darsono, 2000:32).
- Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 1988:22).
- Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2).
Ciri-ciri belajar
Menurut Slameto (2003:3) ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar meliputi:- Perubahan terjadinya secara sadar Berarti seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
- Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya.
- Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
- Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Contohnya kecakapan yang dimiliki seseorang akan terus berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih.
- Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya belajar mengetik.
- Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan.
Jenis-jenis Belajar
Menurut Gagne dalam bukunya Sudjana (1989:46) berpendapat bahwa jenis-jenis belajar dilihat dari prosesnya dibagi menjadi 8 jenis, yaitu:- Belajar signal. Bentuk belajar ini paling sederhana yaitu memberikan reaksi terhadap perangsang.
- Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan yaitu memberikan reaksi yang berulang-ulang manakala terjadi reinforcement atau penguatan.
- Belajar membentuk rangkaian yaitu belajar menghubung-hubungkan gejala/faktor/yang satu dengan yang lain, sehingga manjadi satu kesatuan (rangkaian) yang berarti.
- Belajar asosiasi verbal yaitu memberikan reaksi dalam bentuk kata-kata, bahasa, terhadap perangsang yang diterimanya.
- Belajar memberikan hal yang majemuk yaitu memberikan reaksi yang berbeda terhadap perangsang yang hampir sama sifatnya.
- Belajar konsep yaitu menempatkan obyek menjadi satu klasifikasi tertentu.
- Belajar kaidah atau belajar prinsip yaitu menghubung-hubungkan beberapa konsep.
- Belajar memecahkan masalah yaitu menggabungkan beberapa kaidah atau prinsip, untuk memecahkan persoalan.
Baca Juga
- Belajar bagian (part learning, fractioned learning). Dilakukan oleh seseorang bila ia dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas. Dalam hal ini individu memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri sendiri.
- Belajar dengan wawasan (learning by insight). Menurut Gesalt teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan.
- Belajar Diskriminatif (discriminatif learning). Suatu uasaha untuk memilih beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
- Belajar global/keseluruhan (global whole learning). Bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya; lawan dari belajar bagian.
- Belajar insidental (insidental learning). Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar itu selalu berarah-tujuan. Belajar disebut insidental bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi yang akan diujikan.
- Belajar instrumental (instrument learning). Reaksi-reaksi seseorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada siswa akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal.
- Belajar intensional (intentional learning). Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar insidental, yang akan dibahas lebih luas pada bagian berikut.
- Belajar laten (latent learning). Perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera, dan oleh karena itu disebut laten.
- Belajar mental (mental learning) Belajar mental sebagai belajar dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain, membayangkan gerakan-gerakan orang lain.
- Belajar produktif (productive learning). Belajar disebut produktif bila individu mampu mentransfer prinsip menyelesaikan satu persoalan dalam satu situasi ke situasi lain.
- Belajar verbal (verbal learning). Belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan. Dasar dari belajar verbal diperlihatkan dalam eksperiment klasik dari Ebbinghaus.
Daftar Pustaka
- Anni, Catharina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.
- Darsono dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
- Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
- Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
- Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido.
0 Response to "Teori Belajar"
Post a Comment